Menentukan
Arah Kiblat
Kiblat berasal dari
bahasa Arab ( قبلة ) adalah arah yang merujuk ke suatu tempat dimana bangunan Ka’bah di Masjidil
Haram , Makkah, Arab Saudi. Ka’bah juga sering disebut dengan Baitullah (Rumah
Allah). Menghadap
arah Kiblat merupakan suatu masalah yang penting dalam syariat Islam. Menurut
hukum syariat, menghadap ke arah kiblat diartikan sebagai seluruh tubuh atau
badan seseorang menghadap ke arah Ka'bah yang terletak di Makkah yang merupakan
pusat tumpuan umat Islam bagi menyempurnakan ibadah-ibadah tertentu.
Pada awalnya, kiblat mengarah ke Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa Jerusalem di Palestina, namun pada tahun 624 M ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, arah Kiblat berpindah ke arah Ka’bah di Makkah hingga kini atas petunjuk wahyu dari Allah SWT. Beberapa ulama berpendapat bahwa turunnya wahyu perpindahan kiblat ini karena perselisihan Rasulullah SAW di Madinah.
Menghadap ke arah kiblat menjadi syarat
sah bagi umat Islam yang hendak menunaikan shalat baik shalat fardhu lima waktu
sehari semalam atau shalat-shalat sunat yang lain. Kaidah dalam menentukan arah
kiblat memerlukan suatu ilmu khusus yang harus dipelajari atau
sekurang-kurangnya meyakini arah yang dibenarkan agar sesuai dengan syariat.
Hukum Arah Kiblat
Kiblat sebagai pusat tumpuan umat Islam
dalam mengerjakan ibadah dalam konsep arah terdapat beberapa hukum yang
berkaitan yang telah ditentukan sec`ra syariat yaitu:
a. Hukum Wajib
1. Ketika
shalat fardhu ataupun shalat sunat menghadap kiblat merupakan syarat sahnya
shalat
2. Ketika
melakukan tawaf di Baitullah.
3. Ketika menguburkan
jenazah maka harus diletakkan miring bahu kanan menyentuh liang lahat dan
muka menghadap kiblat.
b. Hukum Sunat
Bagi yang ingin membaca Al-Quran,
berdoa, berzikir, tidur (bahu kanan dibawah) dan lain-lain yang
berkaitan.
c. Hukum Haram
Ketika membuang air besar atau kecil di
tanah lapang tanpa ada dinding penghalang.
d. Hukum Makruh
Membelakangi
arah kiblat dalam setiap perbuatan seperti membuang air besar atau kecil dalam
keadaan berdinding, tidur menelentang sedang kaki selunjur ke arah kiblat dan
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar