di SHOLATKU, kUbawa aNAKKU
Kapan kita didik anak kita untuk sholat??? di zaman globalisasi ini banyak hal yang melenakan kita sebagai orang tua yang notabene MUSLIM dalam urusan mendidik anak. banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan masalah duniawi, pencukupan materi, lantas lupa ada kewajiban yang lebih fundamental, yaitu menyiapkan anak keturunannya menjadi generasi yang tidak sekedar beriptek ungul, tapi berIMTAQ. Firman Allah swt. QS. 4 : 9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ
لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعافاً خافُوْا عَلَيْهِمِ
فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيْدًا
"dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar."
Dari hal di atas dapat diambil ibroh tentang pendidikan anak sejak dini, dan perlunya sosok teladan pada diri anak. Ada 3 pokok bahsana yang akan kita kupas, antara lain:
Pertama, Anak yang sudah mencapai usia tamyiz
Pertama, Anak yang sudah mencapai usia tamyiz
Ketika anak sudah
mencapai usia tamyiz, disyariatkan bagi walinya untuk memerintahkan anak
agar datang ke masjid. Karena orang tua diperintahkan untuk menyuruh anaknya agar
melakukan shalat setelah menginjak usia tamyiz.
Tamyiz adalah keadaan di mana seorang anak manusia telah mengerti dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya. Usia anak yang telah mencapai tamyiz kira-kira 6-7 tahun. Oleh sebab itu bagi anda yang memiliki anak yang sudah berumur 6-7 tahun segeralah ajarkan dia untuk berwudhu.
Berdasarkan hadits-hadits berikut:
Tamyiz adalah keadaan di mana seorang anak manusia telah mengerti dan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya. Usia anak yang telah mencapai tamyiz kira-kira 6-7 tahun. Oleh sebab itu bagi anda yang memiliki anak yang sudah berumur 6-7 tahun segeralah ajarkan dia untuk berwudhu.
Berdasarkan hadits-hadits berikut:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ عِيسَى يَعْنِي ابْنَ الطَّبَّاعِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ عَبْدِ
الْمَلِكِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ
عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Isa bin Ali bin Abi Thalib-Thabba' telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah dari
Ayahnya dari Kakeknya dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah
mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka
pukullah dia apabila tidak melaksanakannya".
Menurut An Nasa'i Tsiqah, Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat, Ibnu Hajar al 'Asqalani
"tsiqah,faqih" Adz Dzahabi Hafizh 1)
Sumber : Abu Daud, Kitab : Shalat, Bab : Kapan anak kecil
diperintahkan shalat, No. Hadist : 417
حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ الرَّبِيعِ
بْنِ سَبْرَةَ الْجُهَنِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَلَغَ الْغُلَامُ سَبْعَ سِنِينَ
أُمِرَ بِالصَّلَاةِ فَإِذَا بَلَغَ عَشْرًا ضُرِبَ عَلَيْهَا
Telah menceritakan
kepada kami Zaid bin Al Habhab telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin
Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari bapaknya dari kakeknya berkata; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Apabila seorang anak telah mencapai
tujuh tahun, maka ia diperintahkan untuk shalat, dan apabila ia telah mencapai
sepuluh tahun, maka ia dipukul untuk shalat." 2)
Sumber : Ahmad, Kitab : Musnad penduduk Makkah, Bab : Hadits Sabrah bin
Ma'bad Radliyallahu 'anhu, No. Hadist : 14798
حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ يَعْنِي الْيَشْكُرِيَّ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ
عَنْ سَوَّارٍ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ سَوَّارُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو
حَمْزَةَ الْمُزَنِيُّ الصَّيْرَفِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ
عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ
بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ سَوَّارٍ الْمُزَنِيُّ بِإِسْنَادِهِ
وَمَعْنَاهُ وَزَادَ وَإِذَا زَوَّجَ أَحَدُكُمْ خَادِمَهُ عَبْدَهُ أَوْ أَجِيرَهُ
فَلَا يَنْظُرْ إِلَى مَا دُونَ السُّرَّةِ وَفَوْقَ الرُّكْبَةِ قَالَ أَبُو دَاوُد
وَهِمَ وَكِيعٌ فِي اسْمِهِ وَرَوَى عَنْهُ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ هَذَا الْحَدِيثَ
فَقَالَ حَدَّثَنَا أَبُو حَمْزَةَ سَوَّارٌ الصَّيْرَفِيُّ
Telah menceritakan
kepada kami Mu`ammal bin Hisyam Al-Yasykuri telah menceritakan kepada kami
Isma'il dari Sawwar Abu Hamzah berkata Abu Dawud; Dia adalah Sawwar bin Dawud
Abu Hamzah Al-Muzani Ash-Shairafi dari Amru bin Syu'aib dari Ayahnya dari
Kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah
mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka
pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat
tidurnya." Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepadaku Dawud bin Sawwar
Al-Muzani dengan isnadnya dan maknanya dan dia menambahkan; (sabda beliau):
"Dan apabila salah seorang di antara kalian menikahkan sahaya perempuannya
dengan sahaya laki-lakinya atau pembantunya, maka janganlah dia melihat apa
yang berada di bawah pusar dan di atas paha." Abu Dawud berkata; Waki'
wahm dalam hal nama Sawwar bin Dawud. Dan hadits ini telah diriwayatkan oleh
Abu Dawud Ath-Thayalisi, dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Hamzah
Sawwar Ash-Shairafi. 3)
Abu Hatim Shaduuq Abu Daud Tsiqah An Nasa'i
Tsiqah Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat Maslamah bin Qasim Tsiqah Ibnu
Hajar al 'Asqalani Tsiqah Adz Dzahabi Tsiqah
Sumber : Abu Daud, Kitab : Shalat, Bab : Kapan anak kecil
diperintahkan shalat, No. Hadist : 418
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي مُعَاذُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبَيْبٍ
الْجُهَنِيُّ قَالَ
دَخَلْنَا عَلَيْهِ فَقَالَ لِامْرَأَتِهِ مَتَى يُصَلِّي الصَّبِيُّ فَقَالَتْ
كَانَ رَجُلٌ مِنَّا يَذْكُرُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِذَا عَرَفَ يَمِينَهُ مِنْ شِمَالِهِ فَمُرُوهُ
بِالصَّلَاةِ
Telah menceritakan
kepada kami Sulaiman bin Dawud Al-Mahri telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin Abdullah bin Khubaib Al-Juhani dia (Hisyam bin Sa'd) berkata;
Kami pernah masuk ke rumah Mu'adz bin Abdullah), kemudian dia bertanya kepada
istrinya; Kapankah seorang anak diperintahkan untuk shalat? Istrinya menjawab;
Salah seorang dari kami menyebutkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bahwasanya beliau pernah ditanya tentang hal tersebut, maka beliau
menjawab: "Apabila dia sudah mengetahui mana yang kanan dan mana yang
kiri, maka perintahkanlah dia untuk shalat." 4)
Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat An
Nasa'i Tsiqah Ibnu Hajar al 'Asqalani Tsiqah Adz Dzahabi Tsiqah Fakih
Sumber : Abu Daud, Kitab : Shalat, Bab : Kapan anak kecil
diperintahkan shalat, No. Hadist : 419
Dari 4 hadits ini menunjukkan dua hal penting:
1.
Bahwa wali (pengurus) anak yang sudah tamyiz,
baik bapaknya, kakeknya, kakaknya, atau orang yang mendapat wasiat untuk
mengurusinya, mereka mendapatkan tugas dari syariat untuk memerintahkan anak
kecil agar melaksanakan shalat, dan mengajarkan tata cara shalat yang sah,
seperti syarat dan rukun shalat. Ini berlaku, baik untuk anak laki-laki maupun
perempuan.
2.
Hadits-hadits tersebut menunjukkan diziinkannya seorang anak untuk
masuk masjid. Karena masjid merupakan tempat pelaksanaan shalat. Si pengurus
anak, hendaknya membiasakan anak tersebut untuk sering ke masjid, menghadiri
shalat jamaah, agar menimbulkan rasa cinta pada ibadah dan ketergantungan hati
pada masjid.
Kedua, anak yang belum tamyiz
Ada banyak hadis
yang menunjukkan bolehnya mengajak anak yang belum tamyiz ke masjid. Diantara
dalil tersebut adalah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا
مَالِكٌ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ
الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِأَبِي الْعَاصِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ
عَبْدِ شَمْسٍ فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari 'Amir bin 'Abdullah bin
Az Zubair dari 'Amru bin Sulaim Az Zuraqi dari Abu Qatadah Al Anshari, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dengan menggendong Umamah
binti Zainab binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dan menurut
riwayat Abu Al 'Ash bin Rabi'ah bin 'Abdu Syamsi, ia menyebutkan, "Jika
sujud beliau letakkan anak itu dan bila berdiri beliau gendong lagi."5)
Al 'Ajli tsiqah
Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat Ibnu Hajar tsiqah Adz Dzahabi Hafizh
Sumber : Bukhari, Kitab : Shalat, Bab : Memanggul anak
kecil di pundak ketika sedang shalat,
No. Hadist : 486
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَا حَدَّثَنَا مَالِكٌ
عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى
قَالَ قُلْتُ لِمَالِكٍ حَدَّثَكَ عَامِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ
عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ
بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِأَبِي
الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ فَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا وَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا قَالَ
يَحْيَى قَالَ مَالِكٌ نَعَمْ
Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Malik dari Amir bin
Abdullah bin az-Zubair --Lewat jalur periwayatan lain-- telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, Saya berkata kepada Malik, telah
menceritakan kepadamu Amir bin Abdullah bin az-Zubair dari Amru bin Sulaim
az-Zuraqi dari Abu Qatadah "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
pernah shalat dalam keadaan menggendong Umamah bintu Zainab putri Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan milik Abu al-Ash bin ar-Rabi'. Apabila beliau
berdiri, maka beliau menggendongnya. Dan apabila bersujud maka beliau
meletakkannya." Yahya berkata, Malik berkata, "Ya." 6)
Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'ats tsiqaat Ibnu Hajar tsiqah ahli ibadah Abu Hatim tsiqah
hujjah
Sumber : Muslim, Kitab : Masjid dan
tempat-tempat shalat, Bab : Bolehnya membawa anak kecil dalam shalat, No. Hadist : 844
حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ
حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَمْرِو
بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ
بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا
سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا
Telah
menceritakan kepada kami Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Malik dari
'Amir bin Abdullah bin Az Zubair dari 'Amru bin Sulaim dari Abu Qatadah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat sambil menggendong
Umamah binti Zainab binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila
beliau sujud, beliau menaruh Umamah, dan apabila berdiri beliau
menggendongnya." 7)
Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat Ibnu Hajar
tsiqah ahli ibadah Abu Hatim tsiqah hujjah
Sumber : Abu Daud, Kitab : Shalat, Bab : Beramal dalam shalat, No. Hadist : 782
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ
يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ
عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ
بَيْنَا نَحْنُ
فِي الْمَسْجِدِ جُلُوسٌ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَحْمِلُ أُمَامَةَ بِنْتَ أَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ وَأُمُّهَا زَيْنَبُ
بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ صَبِيَّةٌ يَحْمِلُهَا
عَلَى عَاتِقِهِ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ
عَلَى عَاتِقِهِ يَضَعُهَا إِذَا رَكَعَ وَيُعِيدُهَا إِذَا قَامَ حَتَّى قَضَى صَلَاتَهُ
يَفْعَلُ ذَلِكَ بِهَا
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah yaitu Ibnu
Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari
'Amru bin Sulaim Az Zuraqi bahwa dia mendengar Abu Qatadah berkata;
"Ketika kami duduk-duduk di Masjid, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam muncul menemui kami sambil menggendong Umamah binti Abu Al 'Ash bin Ar
Rabi' -ibunya adalah Zainab binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-
ketika itu Umamah masih kacil, beliau menggendongnya di atas pundak, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat, sedangkan Umamah
masih di atas pundak beliau, apabila ruku' beliau meletakkan Umamah, jika
berdiri, beliau menggendongnya kembali. beliau melakukan yang demikian itu hingga
selesai shalat." 8)
Abu Hatim Tsiqah An Nasa'i
Tsiqah Yahya bin Ma'in Tsiqah Ibnu Hajar al 'Asqalani Tsiqah Tsabat
Sumber : Abu Daud, Kitab : Shalat, Bab : Beramal dalam shalat,
No. Hadist : 783
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ
قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ
الزُّرَقِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ
بَيْنَا نَحْنُ
جُلُوسٌ فِي الْمَسْجِدِ إِذْ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَحْمِلُ أُمَامَةَ بِنْتَ أَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ وَأُمُّهَا زَيْنَبُ
بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ صَبِيَّةٌ يَحْمِلُهَا
فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ عَلَى عَاتِقِهِ
يَضَعُهَا إِذَا رَكَعَ وَيُعِيدُهَا إِذَا قَامَ حَتَّى قَضَى صَلَاتَهُ يَفْعَلُ
ذَلِكَ بِهَا
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata;
telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Amr bin
Sulaim Az-Zuraqi bahwasannya dia mendengar Abu Qatadah dia berkata;
"Ketika kami sedang duduk-duduk di masjid, tiba-tiba Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam menemui kami dengan membawa Umamah bin Abu Ash bin
Ar Rabi' -ibunya adalah Zainab binti Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam,
dan dia (Umamah) masih kecil- lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
shalat dan dia (Umamah) masih dalam gendongannya. Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam meletakkannya ketika beliau ruku' dan menggendongnya kembali ketika
berdiri, hingga dia selesai shalatnya dengan melakukan hal seperti itu."
9)
Abu Hatim Tsiqah An Nasa'i
Tsiqah Yahya bin Ma'in Tsiqah Ibnu Hajar al 'Asqalani Tsiqah Tsabat
Sumber : Nasa'I, Kitab : Masjid, Bab : Memasukkan
anak-anak ke masjid, No. Hadist : 704
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ
عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ أَبِي الْعَاصِ عَلَى
عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنْ سُجُودِهِ أَعَادَهَا
Telah mengabarkan
kepada kami Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Utsman bin Abu Sulaiman dari 'Amir bin Abdullah bin Az Zubair dari 'Amr bin
Sulaim Az Zuraqi dari Abu Qatadah dia berkata; "Aku melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam mengimami orang-orang sedangkan beliau membawa
Umamah binti Abu Ash di atas pundaknya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
meletakkannya ketika ruku dan menggendongnya ketika bangun dari sujud."
10)
Abu Hatim Tsiqah An Nasa'i
Tsiqah Yahya bin Ma'in Tsiqah Ibnu Hajar al 'Asqalani Tsiqah Tsabat
Sumber : Nasa'I, Kitab : Keimaman, Bab : Amalan-amalan yang
tak bolehkan dilakukan imam saat shalat, No. Hadist : 818
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ
عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّو اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ
أَبِي الْعَاصِ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا فَإِذَا فَرَغَ مِنْ سُجُودِهِ
أَعَادَهَا
Telah mengabarkan
kepada kami Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Utsman bin Abi Sulaiman dari 'Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair dari 'Amr bin
Sulaim dari Abu Qatadah dia berkata; "Aku melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat manusia dengan menggendong Umamah
binti Abu Al Ash di pundaknya. Jika ruku' maka beliau meletakkannya dan ketika
selesai dari sujud maka beliau menggendongnya kembali." 11)
Abu Hatim Tsiqah An Nasa'i
Tsiqah Yahya bin Ma'in Tsiqah Ibnu Hajar al 'Asqalani Tsiqah Tsabat
Sumber : Nasa'I, Kitab : Sahwi (Lupa), Bab : Menggendong anak
kecil dalam shalat dan meletakkannya,
No. Hadist : 1190
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا
مَالِكٌ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ فَإِذَا رَكَعَ وَسَجَدَ
وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا
Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Malik dari
'Amir bin 'Abdullah dari 'Amr bin Sulaim dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiWasallam shalat dan beliau menggendong Umamah binti Zainab,
bila ruku' dan sujud, beliau meletakkannya dan bila berdiri beliau
menggendongnya." 12)
Sumber : Ahmad, Kitab : Sisa musnad
sahabat Anshar, Bab : Hadits Abu Qatadah Al Anshari Radliyallahu 'anhu, No. Hadist : 21486
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ يَعْنِي
ابْنَ سَعْدٍ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ
أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ بَيْنَا نَحْنُ
فِي الْمَسْجِدِ جُلُوسٌ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَحْمِلُ أُمَامَةَ بِنْتَ أَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ وَأُمُّهَا زَيْنَبُ
بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ صَبِيَّةٌ فَحَمَلَهَا
عَلَى عَاتِقِهِ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ
عَلَى عَاتِقِهِ يَضَعُهَا إِذَا رَكَعَ وَيُعِيدُهَا عَلَى عَاتِقِهِ إِذَا قَامَ
فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ عَلَى عَاتِقِهِ
حَتَّى قَضَى صَلَاتَهُ يَفْعَلُ ذَلِكَ بِهَا
Telah menceritakan
kepada kami Hajjaj bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'ad
telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari 'Amru bin Sulaim Az Zuroqi
bahwa ia mendengar Abu Qatadah berkata; Saat kami duduk-duduk, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
keluar menggendong Umamah binti Abu Al 'Ash Shunabihi bin Ar Robi', dan ibunya,
Zainab binti Rasulullah beliau menggendongnya diatas pundak, beliau shalat
dengan menggendongnya diatas pundak, beliau meletakkanya bila ruku' dan kembali
menggendongnya diatas pundak bila berdiri. Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam shalat sementara Umamah berada diatas pundak hingga
usai shalat beliau melakukan hal itu. 13)
Sumber : Ahmad, Kitab : Sisa musnad
sahabat Anshar, Bab : Hadits Abu Qatadah Al Anshari Radliyallahu 'anhu, No. Hadist : 21538
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ
الْأَنْصَارِيِّ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِأَبِي الْعَاصِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ عَبْدِ شَمْسٍ
فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا
Telah menceritakan
kepadaku Yahya dari Malik dari 'Amir bin Abdullah bin Az Zubair dari 'Amru bin
Sulaim Az Zuraqi dari Abu Qatadah Al Anshari, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat dengan menggendong Umamah, anak perempuan Zainab
binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dalam riwayat Abu Al 'Ash
bin Rabi'ah bin Abdu Syams disebutkan, "Jika sujud beliau meletakkannya,
dan ketika bangun beliau menggendongnya kembali." 14)
Ahmad bin Hambal Tsiqah Yahya
bin Ma'in Tsiqah Abu Hatim Tsiqah An Nasa'i Tsiqah Al 'Ajli Tsiqah Ibnu Sa'd
tsiqah ma`mun Ibnu Hajar al 'Asqalani tsiqah ahli ibadah Adz Dzahabi Ahli
Ibadah
Sumber : Malik, Kitab : Adzan, Bab : Masalah-masalah
lain tentang shalat, No. Hadist : 372
أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ هُوَ النَّبِيلُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ
عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يُصَلِّي وَقَدْ حَمَلَ عَلَى عُنُقِهِ
أَوْ عَاتِقِهِ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ
حَمَلَهَا
Telah mengabarkan
kepada kami Abu 'Ashim -yaitu An Nabil- dari 'Ajlan dari Al Maburi dari 'Amru
bin Sulaim dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah keluar untuk melaksanakan shalat sementara di pundaknya beliau
menggendong Umamah binti Zainab. Apabila rukuk, maka beliau meletakkannya dan
apabila berdiri maka beliau menggendongnya." 15)
Yahya bin Ma'in Tsiqah Al
'Ajli Tsiqah Ibnu Hajar al 'Asqalani tsiqah tsabat Adz Dzahabi Alhafidz
Sumber : Ad Darimi, Kitab : Kitab Shalat, Bab : Kegiatan yang
boleh dilakukan ketika shalat, No. Hadist : 1325
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ
عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ حَمَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الصَّلَاةِ فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا وَإِذَا قَامَ
حَمَلَهَا
Telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Malik dari 'Amir
bin Abdullah bin Az Zubair dari 'Amru bin Sulaim Az Zuraqi dari Abu Qatadah Al
Anshari ia berkata, "Saat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Jika sujud, maka beliau meletakkannya dan jika berdiri maka beliau
menggendongnya." 16)
Abu Hatim Ditulis haditsnya
Yahya bin Ma'in la ba`sa bih Ibnu Abi Syaibah disebutkan dalam 'ats tsiqaat Al
'Uqaili disebutkan dalam adl dlu'afa As Saaji disebutkan dalam adl dlu'afa Ibnu
Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat Adz Dzahabi Shaduuq Syiah
Sumber : Ad Darimi, Kitab : Kitab Shalat, Bab : Kegiatan yang
boleh dilakukan ketika shalat, No. Hadist : 1326
Hadits-hadits di atas
memberikan 2 pelajaran penting
a.
Bolehnya membawa bayi ke masjid, dan boleh
menggendongnya ketika shalat, meskipun itu adalah shalat wajib. Karena ketika
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggendong Umamah, beliau mengimami
para sahabat.
b.
Pakaian bayi dan badannya itu suci, selama
tidak diketahui adanya najis. Anggapan bahwa orang yang hendak shalat tidak
boleh menyentuh atau menggendong bayi, karena dimungkinkan ada najis di
pakaiannya adalah anggapan yang tidak berdasar. Prinsip “ada kemungkinan”
hanyalah sebatas keraguan yang tidak meyakinkan.
Ketiga, Adapun yang menganggap makhruh berdasarkan hadits
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ السُّلَمِيُّ حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ نَبْهَانَ حَدَّثَنَا عُتْبَةُ
بْنُ يَقْظَانَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ جَنِّبُوا مَسَاجِدَكُمْ صِبْيَانَكُمْ وَمَجَانِينَكُمْ وَشِرَاءَكُمْ وَبَيْعَكُمْ
وَخُصُومَاتِكُمْ وَرَفْعَ أَصْوَاتِكُمْ وَإِقَامَةَ حُدُودِكُمْ وَسَلَّ سُيُوفِكُمْ
وَاتَّخِذُوا عَلَى أَبْوَابِهَا الْمَطَاهِرَ وَجَمِّرُوهَا فِي الْجُمَعِ
Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Yusuf As Sulami berkata, telah menceritakan kepada kami
Muslim bin Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Nabhan
berkata, telah menceritakan kepada kami 'Utbah bin Yaqzhan dari Abu Sa'id dari Makhul
dari Watsilah bin Al Asqa' bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hindarkan dari masjid-masjid kalian anak kecil, orang gila, jual beli,
perdebatan, meninggikan suara, pelaksanaan hudud dan menghunuskan pedang.
Buatlah pada setiap pintunya tempat bersuci dan serta harumkanlah di setiap
hari jum'at." 16)
Ad Daruquthni Tsiqah nabiil
An Nasa'i Laisa bihi ba's Maslamah bin Qasim la ba`sa bih Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'ats tsiqaat Ibnu Hajar al 'Asqalani Hafidz Tsiqah Adz Dzahabi
Hafidz Jawwaal
Sumber : Ibnu Majah, Kitab : Masjid dan
berjamaah, Bab
: Sesuatu yang dimakruhkan untuk dilakukan dalam masjid, No. Hadist : 742
Hadis riwayat Ibn
Majah dan at-Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir dari jalur al-Harits bin Nabhan,
dari Utbah bin Abi Said, dari Makhul, dari Watsilah bin al-Asqa’ radliallahu
‘anhu. Perawi yang bernama Harits statusnya sangat lemah. Berikut
keterangan ulama tentang perowi ini:
Al-Bukhari
mengatakan: “Munkarul hadis.”
Nasa’i dan Abu
Hatim menilai orang ini dengan: “Matruk (ditinggalkan).”
Ibnu Main
memberikan komentar untuk orang ini dengan mengatakan: “Laisa bi Syai’in”
terkadang, beliau menyatakan: “Hadisnya tidak ditulis.”
Demikian beberapa
keterangan yang disampaikan ad-Dzahabi dalam al-Mizan (1/444). Hadis ini
memiliki beberapa jalur lain, namun tidak ada satupun yang shahih. Keterangan
selengkapnya ada di Nashbur Rayah (2/491).
Alasan mendasar
dilarangnya membawa anak ke masjid, yaitu:
1.
Jika anak itu
belum bisa buang hajat sendiri, karena dikuatirkan akan mengotori/menajisi
masjid jika buang hajat;
2.
Anak biasanya
sering menangis, bergurau sendiri, atau berlarian. Hal itu dapat mengganggu
khusyukan ibadah. sebagai Hadits Nabi saw.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي
لَأَدْخُلُ فِي الصَّلَاةِ فَأُرِيدُ إِطَالَتَهَا فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجَوَّزُ
مِمَّا أَعْلَمُ مِنْ شِدَّةِ وَجْدِ أُمِّهِ مِنْ بُكَائِهِ وَقَالَ مُوسَى حَدَّثَنَا
أَبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin
Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: \"Saat aku
shalat dan ingin memanjangkan bacaanku, tiba-tiba aku mendengar tangian bayi
sehingga aku pun memendekkan shalatku, sebab aku tahu ibunya akan susah dengan
adanya tangisan tersebut.\" Musa berkata, telah menceritakan kepada kami
Aban telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas
bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti ini juga.\" (HR. Bukhori Hadits No. 669)
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مِنْهَالٍ الضَّرِيرُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ
أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَدْخُلُ الصَّلَاةَ أُرِيدُ إِطَالَتَهَا
فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأُخَفِّفُ مِنْ شِدَّةِ وَجْدِ أُمِّهِ بِهِ
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal
adh-Dharir telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abi 'Arubah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata,
\"Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Aku memasuki shalat
dengan maksud untuk memanjangkannya, lalu aku mendengar tangisan seorang anak
kecil, lalu kuringankan shalat karena aku sadar atas kegusaran ibunya
terhadapnya'.\" (HR. Muslim Hadits No. 723)
Namun dapat kita ambil
kesimpulan, sebagai berikut:
1.
Dimakruhkannya
membawa anak ke masjid, ini dikhususkan pada anak kecil yang belum bisa buang
hajat (buang air kecil/besar) sendiri;
2.
Jika anak
kecil tersebut sudah bisa buang hajat sendiri, maka tidak apa;
3.
Seiring perkembangan
zaman, dengan adanya pempers (popok), maka larangan membawa anak kecil ke
masjid tidak berlaku;
4.
Harus ada
perhatian khusus dari orang tua yang membawa anaknya ke masjid, jika menangis
harus cepat-cepat didiamkan, jika ramai atau berlarian, maka harus cepat
dikondisikan dengan cara yang baik.
5.
Jika tidak ada
perhatian akan hal-hal terebut, maka lebih baik jangan membawa anak ke masjid,
khususnya waktu sholat.
Wa Allahu a'lamu bi showaab................
Semoga berfaedah...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar